Dengan jarak 90 km di utara kota padang , terletak di ketinggian 930 m diatas permukaan laut, diapit oleh tiga gunung (Merapi, Singgalang, dan Tandikek), terdapat kota bukittinggi. kota ini sejak masa penjajahan belanda menjadi pusat kegiatan pemerintahan Provinsi sumatera tengah, bahkan Provinsi Sumatera di awal kemerdekaan RI, kemudian ibu kota Provinsi Sumatera Barat pindah ke kota Padang. Banyak terdapat peninggalan sejarah dan budaya.
With a distance of 90 km in the northern desert town, situated at an altitude of 930 m above sea level, flanked by three mountains (Merapi, Singgalang, and Tandikek), there is a town of Bukittinggi. this city since the Dutch colonial period into the central Sumatran province of central government activities, even in the early Sumatra province of Indonesia's independence, then the capital of West Sumatra province moved to the city of Padang. There are many historical and cultural heritage.
1. TOURISM OBJECT (OBJEK WISATA)
A. JAM GADANG
Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh seorang arsitek bernama Yazid Sutan Gigi Ameh. Jam Gadang ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controleur atau sekretaris kota Bukittinggi di masa pemerintahan Hindia Belanda. Peletakan batu pertama menara jam ini dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berumur 6 tahun. Jam Gadang adalah lambang kota Bukittinggi.
Clock Tower was built in 1926 by an architect named Yazid Sutan Dental Ameh. Clock Tower is a gift from the Queen of the Netherlands to the Rook Maker, Controleur or secretary of the town of Bukittinggi in the reign of the Dutch East Indies. Laying the first stone clock tower was conducted by Rook Maker's first son who was then 6 years old. Clock Tower is the symbol of the town of Bukittinggi.
B. MUSEUM TAMAN PUTI BUNGSU
Dibangun tahun 1933 dengan bentuk rumah gadang asli Minangkabau aliran Koto Piliang, berdasarkan bentuk yang ada di kenagarian Kubang Putih Banuhampu yang sudah lama rubuh. museum ini terletak di kompleks kebun binatang dan digunakan sebagai museum kebudayaan Minangkabau
Built in 1933 with the original form of the house gadang Minangkabau Piliang Koto flow, based on the form that is in the White Kubang kenagarian Banuhampu long collapsed. This museum complex is located at the zoo and used as a museum of Minangkabau culture
C. GEDUNG NEGARA BUNG HATTA
Dulu gedung Negara ini bernama Tri Arga. Gedung ini mempunyai latar belakang sejarah perjuangan kemeredekaan Republik Indonesia, dan tempat menginapnya Bung Hatta Wakil presiden RI pertama bila berkunjung ke Bukittinggi. karena itu, gedung ini sering pula disebut sebagai istana Bung Hatta.
Once the building is named Tri State Arga. This building has a historical background of the struggle kemeredekaan Republic of Indonesia, and the overnight Bung Hatta of Indonesia's first vice president when visiting Bukittinggi. Therefore, the building was often referred to as Bung Hatta Palace.
D. BENTENG FORT DE KOCK
Dibangun di puncak sebuah bukit di Bukittinggi tahun 1825, pada waktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapn (1821-1837). Parit pertahanan Belanda dan meriam kuno masih dapat dilihat di seputar benteng ini.
Built on top of a hill in New York City in 1825, at the time of the uprising led by Tuanku Imam Bonjol and Nan Salapn Tigers (1821-1837). Dutch moat and ancient cannons still can be seen around this fortress.
D. LUBANG JEPANG
Sebuah terowongan yang panjangnya ratusan meter dan berbelok-belok sekitar 2 meter di bawah permukaan tanah kota Bukittinggi. Dibuat tentara Jepang saat perang dunia 2. Di tempat-tempat tertentu dalam terowongan ini terdapat kamar-kamar. Mulut terowongan ada di beberapa tempat diantaranya di dinding Ngarai Sianok, di Panorama di samping Gedung Bung Hatta, di kebun binatang, dan sebagainya.
A tunnel hundreds of feet long and winding about 2 meters below the surface of the ground the town of Bukittinggi. Created the Japanese army during World War 2. In certain places in the tunnel there are rooms. Mouth of the tunnel is in several places including Sianok canyon wall, next to the building at the Panorama Bung Hatta, at the zoo, and so on.
E. NGARAI SIANOK
Terletak di sisi kota Bukittinggi, memanjang hampir 15 km. Ngarai Sianok ini meruapakan lembah subur dan hijau dengan tebing curam berketinggian 100-150 m. Di dasarnya mengalir sungai berliku-liku. mengayun langkah di jalan setapak di lembah ini merupakan rekreasi menarik. Bila perjalanan dilanjutkan ke seberang ngarai, pengunjung akan sampai di Koto Gadang atau Sianok.
Located in the town of Bukittinggi, extending nearly 15 miles. This Sianok meruapakan canyon lush and green valley with steep cliffs altitude 100-150 m. In essence flowing river meander. rocking step on the path in this valley is a recreational draw. When the journey was continued across the canyon, visitors will arrive at Koto Gadang or Sianok.
2. SHOPPING CENTRE
A. PASA ATEH
Pasar Atas berlokasi tidak jauh dari Jam Gadang. Disini dijual berbagai macam pakaian, tekstil, bordiran, aksesoris, cendera mata, dan lain-lain
Top Market is located not far from the Clock Tower. Here for sale a wide range of garments, textiles, embroidery, accessories, souvenirs, etc.
B. PASA BAWAH
B. PASA BAWAH
Di pasar bawah dijual berbagai macam lauk pauk dan kebutuhan sehari-hari.
In the market sold under a variety of side dishes and daily necessities.
c. Pasa Aua Kuniang
Di pasar aur kuning dijual berbagai macam pakaian, kain, sepatu, dan lain lain baik secara grosir ataupun eceran
In the market of yellow aur sold a variety of garments, fabrics, shoes, etc. either wholesale or retail
3. SANJAI
4. NASI KAPAU
that’s very delicious food that in one plate that combine with rendang or dendeng or gulai cubadak and soon.
1 komentar:
Posting Komentar